Nasional – Dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024 memantik kegaduhan pasca-pemungutan suara. Perbedaan perolehan suara di formulir C dan Sirekap, serta video kecurangan yang beredar di media sosial, memicu perdebatan antar-pendukung capres.
Buya Yahya, ulama ternama, angkat bicara terkait isu ini. Beliau menegaskan bahwa kecurangan dan dusta dalam bentuk apapun tidak dibenarkan, bahkan untuk memenangkan calon yang diunggulkan.
Pemimpin yang baik tidak akan lahir dari kecurangan, karena hal tersebut menandakan keraguan akan pertolongan Allah. Buya Yahya memberikan contoh, meskipun ingin membela Nabi Musa, berbohong demi kemenangannya tidaklah dibenarkan.
Kemungkinan kecurangan bisa dilakukan oleh:
- Pendukung yang menghalalkan segala cara
- Pengikut calon pemimpin yang ingin kebaikan dengan cara yang salah
Buya Yahya mengingatkan bahwa kebohongan tidak pernah benar, dan umat harus membebaskan diri dari rasa senang dengan kebohongan. Kebohongan dalam memilih pemimpin menandakan hilangnya ridho Allah.
Kehidupan di dunia hanyalah sementara, dan semua kecurangan akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Buya Yahya mengajak umat untuk mengutamakan kejujuran dan ketakwaan dalam memilih pemimpin, dan tidak terjebak dalam dusta dan kecurangan.(ren)