
Luwu – Sekretaris Daerah Kota Palopo, Firmanza DP mewakili Wali Kota Palopo, Naili Trisal membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi dan Pemetaan Komoditas Kawasan Transmigrasi Kota Palopo, yang digelar di Ruang Pertemuan Ratona Kantor Wali Kota Palopo, pada Rabu (08/10/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Tim Ekspedisi Patriot dari Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia (Universitas Gadjah Mada) dan Dinas Transmigrasi Kota Palopo, dalam rangka memetakan potensi ekonomi dan sumber daya di Kawasan Wara.
Kepala Dinas Transmigrasi Kota Palopo Ir. Anthonius Dengen menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam hal pemetaan potensi daerah, pemanfaatan data, serta fasilitasi dan administrasi pelaksanaan kegiatan ekspedisi patriot transmigrasi.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kita untuk memfasilitasi proses pemetaan potensi daerah secara kolaboratif antara pusat dan daerah,” ungkap Anthonius dalam laporannya.
Dalam sambutan tertulis Wali Kota Palopo yang dibacakan Sekretaris Daerah, disebutkan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kawasan transmigrasi yang dapat menjadi pusat kesejahteraan baru bagi warga Palopo.
“FGD ini adalah awal dari ikhtiar besar kita untuk membangun kawasan transmigrasi yang mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Firmanza DP membacakan sambutan Wali Kota.
Sekda menambahkan, sebagai kota yang tengah berkembang, Palopo menghadapi keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.
Pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi telah menciptakan tekanan terhadap ruang dan infrastruktur.
“Kawasan transmigrasi yang strategis akan berfungsi sebagai katup pelepas tekanan kota sekaligus penyangga pertumbuhan ekonomi. Ia juga berperan penting dalam ketahanan pangan dan menjadi simpul perekat sosial budaya,” jelasnya.
Menurutnya, program transmigrasi merupakan strategi efektif menciptakan klaster ekonomi baru di daerah.
“Transmigrasi adalah strategi jitu untuk menciptakan cluster-cluster ekonomi baru. Karena itu, FGD ini diharapkan menghasilkan ide, gagasan, dan daftar sumber daya ekonomi yang akan kita kembangkan ke depan,” ujarnya.
“FGD ini jauh lebih dari sekadar membuat daftar potensi. Ini adalah upaya kita bersama menggambar masa depan ekonomi Kota Palopo,” lanjut Firmanza.
Ia juga meminta para camat, lurah, dan pemangku kepentingan lainnya agar memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat terkait program ini.
“Kalau masyarakat tidak paham, program ini tidak akan berjalan dengan semestinya. Sosialisasi harus dilakukan dengan pendekatan yang baik agar masyarakat mengerti manfaat program ini,” tegasnya.
“Sosial budaya di Palopo ini sangat unik. Jadi kita dekati dulu masyarakat, sampaikan program ini, tunjukkan apa keuntungan dan manfaatnya bagi mereka,” tambah Sekda.
Di akhir sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Transmigrasi RI dan Universitas Gadjah Mada, serta seluruh pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan ekspedisi patriot transmigrasi di Kota Palopo.
Kegiatan FGD diikuti sekitar 40 peserta dari berbagai unsur, termasuk Badan Pertanahan Nasional Kota Palopo, unit kerja lingkup Pemkot Palopo, serta tim ekspedisi patriot transmigrasi.
Hadir sebagai narasumber, akademisi dari Universitas Gadjah Mada, yakni Puji Lestari, dan Sang Norma Lintang Asmara.
Turut hadir pula Ketua Tim Ekspedisi Patriot Palopo, Dr. R. Y. Kun Haribowo Purnomosidi, bersama Elton Buyung Satrianto, unsur Forkopimda Kota Palopo, para pejabat administrator dan fungsional lingkup Pemkot Palopo, akademisi, tokoh masyarakat, kelompok tani, pelaku UMKM, serta para pemangku kepentingan di kawasan transmigrasi.