Luwu – Pada debat kedua Pemilihan Bupati Kabupaten Luwu yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Selasa malam, 12 November 2024, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, Patahuddin-Dhevy (PADI), kembali mengkritisi program pupuk gratis yang dijanjikan oleh Paslon nomor urut 1, Agussalim-Erwin (AgusWin). Mereka menyoroti mekanisme dan kesiapan pelaksanaan program tersebut, menuntut penjelasan lebih rinci di tengah tingginya penantian petani terhadap program ini.
Meskipun topik ini sudah dibahas dalam debat sebelumnya, pasangan PADI tampaknya masih penasaran dan memerlukan kejelasan lebih lanjut mengenai strategi dan mekanisme pelaksanaan program tersebut.
Dhevy Bijak, calon wakil bupati dari pasangan PADI, mempertanyakan
kesiapan AgusWin dalam merealisasikan program pupuk gratis yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Luwu. “Kami ingin mengetahui seperti apa strategi Paslon 01 untuk menggratiskan pupuk subsidi dari pemerintah agar benar-benar dapat dirasakan oleh petani,” ujarnya di atas podium, mempertegas pertanyaan yang sudah ia sampaikan sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dhevy juga mempertanyakan mekanisme penganggaran dan regulasi yang akan digunakan untuk memastikan legalitas program pupuk gratis tersebut. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar program ini bisa berjalan sesuai aturan. “Penganggarannya seperti apa, dan apakah regulasi memungkinkan pupuk subsidi dari pemerintah pusat digratiskan di tingkat pemerintahan daerah?” lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan ini, Agussalim memberikan penjelasan yang tegas. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah membahas aspek regulasi dan penganggaran dalam debat sebelumnya, mengacu pada Pasal 1 Tahun 2004 terkait pengelolaan keuangan negara. Menurutnya, peraturan tersebut memungkinkan adanya dukungan pengelolaan anggaran antara pemerintah pusat dan daerah untuk program-program prioritas seperti pupuk gratis.
Agussalim, yang merupakan mantan perwira TNI berpangkat kolonel, menegaskan komitmennya untuk merealisasikan program ini jika terpilih. Ia bahkan menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai bupati jika program pupuk gratis tidak terlaksana. “Ketika kami berada di eksekutif, kami akan eksekusi pupuk gratis. Saya siap mundur dari jabatan saya jika program ini tidak terealisasi,” tegasnya di hadapan audiens.
Pasangan AgusWin terlihat optimis menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pasangan PADI. Pasangan AgusWin nomor urut 1 menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan lugas dan tegas.
Agussalim menyatakan bahwa program pupuk gratis ini bisa terlaksana berkat dukungan regulasi yang ada dan komitmen pemerintah daerah dalam mengelola anggaran demi kepentingan rakyat. “Saya sudah menjelaskan tentang Pasal 1 Tahun 2004 terkait pengelolaan anggaran, sehingga program pupuk gratis ini dapat berjalan dan dinikmati oleh para petani di Luwu,” tambahnya.
Erwin Barabba, calon wakil bupati dari Agussalim turut memberikan argumen yang memperkuat komitmen mereka terhadap program ini. Ia menyebut beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Sumatera dan Sulawesi Utara, yang telah berhasil menjalankan program pupuk gratis. “Kalau daerah lain bisa menggratiskan pupuk, mengapa Luwu tidak bisa? Ini demi kepentingan masyarakat,” ujarnya, menyebut pengalaman dan pengetahuannya sebagai mantan anggota DPRD Luwu tiga periode.
Mengenai kondisi keuangan Kabupaten Luwu, Erwin menjelaskan bahwa anggaran daerah yang mencapai Rp 1,6 triliun sangat memungkinkan untuk merealisasikan program pupuk gratis tanpa mengganggu alokasi dana pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui pengelolaan pos-pos keuangan yang tepat akan menjadi langkah utama dalam memastikan keberhasilan program ini.
“Saya pernah jadi anggota DPRD dan sangat memahami kondisi keuangan kita. Kami akan anggarkan untuk kepentingan publik, termasuk pupuk gratis karena ini adalah program prioritas kami,” ujarnya sambil menunjukkan contoh kartu pupuk gratis AgusWin yang akan diberikan kepada para petani jika mereka terpilih.
Debat publik kedua ini berlangsung cukup alot, terutama karena program pupuk gratis dianggap sebagai salah satu program unggulan yang sangat dinantikan oleh para petani di Kabupaten Luwu. Keberhasilan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong produktivitas sektor pertanian daerah nantinya.
Debat ini berlangsung dengan pengamanan ketat dari pihak Polda dan Polres Luwu serta dibantu oleh Brimob untuk memastikan keamanan jalannya acara .(Mita)