Nasional – Dalam pidatonya baru-baru ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membagikan kisah menarik tentang hubungannya dengan sejumlah presiden Indonesia, termasuk Presiden ke-4, KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Prabowo bahkan mengungkapkan bahwa dia pernah menjadi tukang pijit Gus Dur.

“Saya dulu tukang pijit-nya Gus Dur. Kalau gak percaya tanya yang kenal Gus Dur,” ujar Prabowo.

Ternyata, ungkapan ini bukanlah yang pertama kali diucapkan oleh Prabowo. Berdasarkan penelusuran, Prabowo juga mengungkapkan hal yang serupa pada bulan Mei 2022.

Pada saat itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini melanjutkan perjalanan silaturahmi Lebaran di Jawa Timur, termasuk kunjungan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Setelah pertemuan, Prabowo bersama rombongan dan Gus Kikin langsung menuju makam almarhum Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dalam pernyataannya kepada media, Prabowo menyatakan bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan Gus Dur.

Prabowo bahkan mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi tukang pijat untuk almarhum Gus Dur. Dengan ini, dia menegaskan bahwa kedekatannya dengan Mantan Ketua Umum PBNU tersebut tidak perlu diragukan.

“Gus Dur adalah sosok pemimpin yang visioner. Beliau juga merupakan sahabat saya, dan saya pernah menjadi tukang pijat beliau. Kedekatan saya dengan almarhum sangat dekat,” kata Prabowo dalam keterangannya pada Rabu (4/5/2022).

Dikutip dari CNBC, dalam penelusurannya,mengkonfirmasi bahwa pernyataan tersebut benar dan terjadi pada 14-15 Mei 1998. Pada waktu itu, Prabowo menemui Gus Dur sebagai respons terhadap rumor yang menyebutnya sebagai dalang kerusuhan di Jakarta. Pertemuan itu terjadi tengah malam menjelang pergantian hari.

Menurut catatan dalam buku “Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana” karya Femi Adi Soempeno (2009), Prabowo tiba di kediaman Gus Dur di Ciganjur untuk melakukan silaturahmi. Di sana, Prabowo berbicara secara khusus dengan tokoh NU tersebut yang telah menentang kekuasaan Presiden Soeharto. Kisah ini juga tertulis dalam tulisan Greg Barton berjudul “Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President” (2022:239).

Barton menceritakan bahwa Prabowo datang bersama konvoi kendaraan militer ke Ciganjur pada tengah malam, tepatnya pada 15 Mei pukul 02.00. Prabowo kemudian memijat kaki Gus Dur yang sedang tertidur lelap.

“Gus Dur pun bangun, dan Prabowo segera menangis putus asa untuk meyakinkan bahwa dia adalah korban fitnah dan tidak terlibat dalam kekerasan, meskipun cerita tersebut memojokkannya,” tulis Barton. Gus Dur memberikan tanggapan unik, menyatakan, “Itulah yang terjadi ketika orang tidak bisa mengendalikan diri.”

Prabowo pulang tanpa mendapatkan jaminan simpati dari Gus Dur, dan rumor sebagai dalang kerusuhan terus menghantui Prabowo dalam hari-hari berikutnya. Meskipun begitu, satu hal yang pasti adalah bahwa Prabowo memang pernah menjadi tukang pijat bagi Gus Dur.(ren)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *