Internasional – Industri hiburan Hollywood, yang selama ini dikenal hati-hati dalam menyikapi isu politik sensitif, kini menyaksikan gelombang besar solidaritas untuk rakyat Palestina.

Seperti dikutip dari berbagai media internasional, Lebih dari 400 artis ternama telah melepaskan zona nyaman mereka, memilih bersuara meski harus menghadapi risiko karier yang tidak kecil.

Ajang penghargaan Emmy yang berlangsung Senin (16/9/2024) menjadi momen bersejarah ketika Hannah Einbinder dengan berani mengakhiri pidato penerimaannya dengan seruan “Free Palestine.”

Tidak berhenti di situ, aktris keturunan Yahudi ini justru semakin tegas di belakang panggung.

“Saya merasa ini adalah kewajiban saya sebagai orang Yahudi untuk membedakan antara komunitas Yahudi dengan rezim Israel, karena agama dan budaya kami adalah institusi yang penting dan telah lama berdiri yang benar-benar terpisah dari rezim tersebut,” ungkap Einbinder dengan mantap.

Aktris yang dikenal lewat serial “Hacks” ini juga mengungkap keterlibatan pribadinya: “Saya memiliki teman-teman di Gaza yang bekerja sebagai tenaga garis depan, sebagai dokter, saat ini di utara Gaza, memberikan perawatan untuk ibu hamil dan anak-anak sekolah untuk menciptakan sekolah di kamp-kamp pengungsi.”

Di karpet merah yang sama, Javier Bardem tampil mengenakan keffiyeh Palestina dengan penuh kebanggaan. Pemenang Oscar untuk Best Supporting Actor 2007 ini tak gentar menghadapi konsekuensi.

“Saya tidak akan pernah bekerja dengan beberapa perusahaan yang tidak mengecam genosida di Gaza. Saya tidak mendapat pekerjaan sama sekali tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang terjadi di sana,” tegas Bardem.

Komitmen industri film Hollywood terhadap Palestina semakin nyata dengan peluncuran “Film Workers for Palestine”, sebuah ikrar yang menolak bekerja sama dengan institusi film Israel.

Lebih dari seribu profesional industri film telah menandatangani perjanjian ini, termasuk nama-nama besar seperti Olivia Colman, Mark Ruffalo, Tilda Swinton, dan Cynthia Nixon.

Sutradara David Farr, salah satu penandatangan, menyatakan kemarahannya: “Saya merasa tertekan dan marah dengan tindakan Israel yang selama puluhan tahun menerapkan sistem apartheid pada rakyat Palestina yang tanahnya telah mereka ambil, dan sekarang melanggengkan genosida serta pembersihan etnis di Gaza.”

Festival Film Cannes tahun ini menjadi saksi aksi solidaritas yang mengharukan.

Lebih dari 370 aktor dan pembuat film, termasuk Joaquin Phoenix, Pedro Pascal, Riz Ahmed, dan sutradara Guillermo del Toro menandatangani surat terbuka yang mengutuk keheningan industri film terhadap apa yang mereka sebut sebagai “genosida” di Gaza.

Juliette Binoche, ketua juri Cannes, memberikan tribute yang menyentuh untuk jurnalis muda Gaza, Fatima Hassouna, yang terbunuh bersama 10 anggota keluarganya sehari setelah mengetahui filmnya akan ditayangkan di Cannes.

“Dia seharusnya ada di sini malam ini bersama kami,” ucap Binoche dengan mata berkaca-kaca.

London menyaksikan konser amal terbesar untuk Gaza dengan nama “Together for Palestine” di OVO Arena Wembley.

Diprakarsai oleh legenda musik Brian Eno, acara ini menampilkan puluhan artis kelas dunia.

Dalam video promosi yang viral, Brian Cox dari serial “Succession” membuka dengan pernyataan tegas: “Kita harus menyampaikan kebenaran atas nama rakyat Palestina.”

Steve Coogan menambahkan urgensi tindakan: “Penting untuk berbicara sekarang, bukan ketika ini sudah berakhir. Sekarang, saat ini sedang terjadi. Berikan tekanan kepada pemerintah Anda, berikan dukungan kepada mereka yang berkampanye secara damai, serukan gencatan senjata, hentikan pembunuhan.”

Gerakan Artists4Ceasefire yang dimulai Oktober 2023 telah berkembang menjadi kekuatan yang tidak bisa diabaikan.

Lebih dari 400 selebriti, termasuk Andrew Garfield, Cate Blanchett, Oscar Isaac, dan Jessica Chastain telah menandatangani surat terbuka yang meminta gencatan senjata segera.

Andrew Garfield, yang dikenal sebagai Spider-Man, menyatakan dengan tegas dalam podcast “Happy Sad Confused”.

“Kita harus memusatkan energi kita pada sesuatu yang benar-benar penting. Mungkin kehidupan warga Palestina di Gaza saat ini. Siapa pun yang menderita, siapa pun yang tertindas—mereka yang menderita di bawah beban kengerian dunia kita saat ini,” ujarnya.

Mark Ruffalo, yang telah lama menjadi aktivis untuk berbagai isu kemanusiaan, tidak menyembunyikan emosinya: “Saya seorang humanis. Apa yang terjadi di sana tidak manusiawi. Sangat menyedihkan sekali.”

Para artis ini tidak naif terhadap risiko yang mereka hadapi. Industri hiburan Amerika yang memiliki hubungan kompleks dengan Israel menyadari bahwa sikap mereka bisa berdampak pada karier.

Namun, mereka tetap memilih kemanusiaan di atas kepentingan profesional.

Seperti yang dinyatakan dalam surat Artists4Ceasefire: “Kami menolak untuk menceritakan kepada generasi mendatang kisah keheningan kami, bahwa kami berdiri dan tidak melakukan apa-apa. Sejarah sedang mengawasi.”

Gelombang solidaritas ini telah menghasilkan dampak nyata, tidak hanya dalam mengumpulkan dana untuk bantuan kemanusiaan Gaza, tetapi juga dalam mengubah narasi publik.

Para artis ini berhasil memecah tabu yang selama ini mengekang diskusi terbuka tentang Palestina di Hollywood.

Meski menghadapi kritik dan ancaman boikot dari kelompok pro-Israel, para selebriti ini tetap teguh pada pendirian mereka.

Mereka membuktikan bahwa ada hal-hal yang lebih penting daripada popularitas dan keuntungan finansial: kemanusiaan universal dan keadilan.

Gerakan solidaritas Hollywood untuk Palestina ini menunjukkan bahwa suara selebriti, ketika digunakan dengan keberanian dan integritas, dapat menjadi katalis perubahan sosial yang signifikan.

Dalam industri yang sering dikritik karena kecenderungannya mengikuti tren, para artis ini telah memilih jalan yang lebih sulit namun bermakna: berdiri di sisi yang benar dalam sejarah.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *