Palopo – Dinas Pendidikan Kota Palopo kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 207 juta untuk program pengembangan karier kepala sekolah dan guru tahun 2025.

Program ini menjadi sorotan dalam rapat kerja bersama DPRD Palopo di ruang Komisi A, Senin (20/2/2025).

Kepala Dinas Pendidikan Palopo, Asnita Darwis, menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.

“Anggarannya Rp 207 juta, dan tahun ini kami kembali menjalankan program pengembangan karier,” ujarnya.

Namun, Wakil Ketua DPRD Palopo, Alfri Djamil, menyoroti proses seleksi peserta yang dinilai tidak transparan. Ia mempertanyakan indikator yang digunakan dalam pemilihan peserta.

“Saya dengar hanya orang-orang tertentu yang dilibatkan. Apa indikator yang dipakai? Jangan sampai terjadi kecemburuan di kalangan kepala sekolah dan guru,” kata Alfri.

Ia juga menyinggung soal dugaan peserta yang itu-itu saja setiap tahun.

“Kabarnya yang berangkat hanya kelompok yang sama. Ini perlu dievaluasi agar kebijakan lebih adil dan berdampak luas,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Asnita menyebut bahwa seleksi dilakukan berdasarkan kriteria tertentu dan relevan dengan tujuan program. Kegiatan ini bekerja sama dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan difokuskan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Keinginan kami adalah melibatkan semua kepala sekolah, tapi anggaran terbatas. Peserta dipilih karena dianggap mampu mengimbaskan pengetahuan kepada yang lain,” jelas Asnita.

Ia membantah adanya praktik pilih kasih.

“Kalau ada yang ikut lebih dari sekali, itu karena mereka memenuhi kriteria, seperti kemampuan menindaklanjuti pelatihan dan tepat sasaran,” tegasnya.

Dengan kembalinya anggaran ini, program diharapkan benar-benar mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Palopo dan menjawab harapan serta kritik yang muncul.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *