Nasional – Perbincangan soal gaji anggota DPR RI kembali menjadi sorotan warganet di media sosial. Isu ini mencuat setelah sebuah unggahan di platform X menampilkan tangkapan layar berita berjudul “Gaji Anggota DPR RI Naik Jadi Rp 3 Juta Per Hari” pada Kamis (14/08/2025).

Diskusi daring semakin ramai setelah pernyataan dari anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, yang menyebutkan total penghasilan anggota dewan bisa mencapai sekitar Rp 100 juta per bulan, atau setara Rp 3 juta per hari.

Unggahan itu viral dengan ditonton lebih dari 300 ribu kali dan memicu ribuan komentar serta kutipan ulang.

Jika ditelusuri, pendapatan anggota DPR RI bukan hanya berasal dari gaji pokok, melainkan juga berbagai tunjangan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000 dan Surat Edaran Sekretariat Jenderal DPR RI Nomor KU.00/9414/DPR RI/XII/2010, gaji pokok anggota DPR hanya berkisar Rp 4,2 juta per bulan. Sementara Ketua DPR menerima Rp 5,04 juta, dan Wakil Ketua Rp 4,62 juta.

Namun, nilai tersebut meningkat tajam setelah ditambah tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan komunikasi, uang paket sidang, hingga bantuan listrik dan telepon. Dengan semua komponen tersebut, seorang anggota DPR bisa memperoleh lebih dari Rp 50 juta per bulan.

Misalnya, seorang anggota dengan istri dan dua anak, rata-rata menerima sekitar Rp 54,3 juta per bulan.

Angka ini jauh di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2025 yang berada di kisaran Rp 5,39 juta.

Tidak hanya itu, anggota DPR juga mendapat fasilitas tambahan seperti perjalanan dinas, asisten pribadi, hingga biaya pemeliharaan rumah.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, penghasilan wakil rakyat Indonesia relatif lebih rendah.

Dikutip dari Kompas, di Malaysia, anggota parlemen mendapat gaji pokok sekitar RM 16.000 (Rp 52,8 juta) per bulan ditambah tunjangan lain yang bisa menambah pendapatan signifikan.

Sementara di Singapura, anggota parlemen terpilih memperoleh tunjangan tahunan sekitar SGD 192.500 (Rp 2,29 miliar), jauh di atas rata-rata gaji warga negaranya.

Perbandingan ini kembali menimbulkan perdebatan publik mengenai proporsionalitas gaji DPR di Indonesia.

Banyak warganet menilai angka Rp 3 juta per hari terlalu besar jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi sebagian besar rakyat.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *