
Luwu – Sebanyak 400 balita di Kabupaten Luwu mengikuti kegiatan Gerakan Gemar Makan Telur, sebagai bagian dari langkah nyata Pemerintah Kabupaten Luwu dalam mencegah dan menurunkan angka stunting.
Kegiatan ini digelar serentak di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Rumah Jabatan Bupati Luwu, Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, pada Selasa (14/10/2025).
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Luwu, Muh Dhevy Bijak Pawindu, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Kurniah Patahudding, Ketua Bidang I TP-PKK, Nilasari Dhevy Bijak, serta sejumlah Kepala OPD terkait.
Ratusan ibu dan anak balitanya juga tampak antusias mengikuti kegiatan yang bernuansa edukatif dan menyenangkan ini.
Gerakan tersebut merupakan kolaborasi lintas sektor antara Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Kominfo, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Luwu menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi protein hewani, terutama pada masa pertumbuhan anak usia dini.
“Asupan gizi yang baik, terutama dari protein hewani seperti telur, sangat penting untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting,” ujarnya.
Upaya bersama ini menunjukkan hasil yang nyata. Berdasarkan survei SSGI tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Luwu mencapai 32,1 persen.
Namun pada 2024, angka tersebut menurun signifikan hingga 23,6 persen, atau turun sekitar 8,5 persen.
Penurunan ini menjadi bukti keberhasilan sinergi lintas sektor dan kolaborasi aktif antara pemerintah, masyarakat, serta Tim Penggerak PKK.
Pelaksanaan kegiatan juga dilakukan secara daring dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam arahannya, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Gerakan ini adalah langkah nyata dan sederhana untuk menurunkan angka stunting. Telur merupakan sumber protein hewani yang bergizi tinggi dan mudah dijangkau masyarakat,” ujar Gubernur.
Ia menambahkan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari keluarga, dengan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang sejak dini.
“Ini bukan sekadar seremoni, tapi gerakan bersama. Harapannya, budaya makan telur bisa menjadi kebiasaan di masyarakat, terutama bagi anak-anak kita,” tegasnya.
Gubernur juga mengajak seluruh OPD dan TP-PKK di kabupaten/kota untuk terus aktif mengedukasi masyarakat dan melakukan aksi nyata di lapangan.
Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan semua elemen, termasuk keluarga sebagai garda terdepan.