Nasional – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada Senin (24/11/2025). Letusan tercatat terjadi pada pukul 03.04 WIB dan terekam jelas melalui alat seismograf, meski secara visual tidak terlihat kolom abu.

Berdasarkan laporan MAGMA Indonesia, dalam rentang pengamatan kegempaan hingga malam hari, tercatat puluhan gempa dengan karakteristik letusan, guguran, dan hembusan. Tingkat aktivitas gunung api ini masih berada pada Level IV (Awas).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, menjelaskan kondisi visual terkini gunung tersebut.

“Pengamatan secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang, membumbung sekitar 500-1000 meter dari puncak,” ujar Mukdas Sofian dalam laporan tertulisnya, seperti dikutip dari Antara.

Cuaca di kawasan sekitar Semeru dilaporkan berawan hingga mendung, dengan suhu berkisar 21–22 derajat Celcius dan angin bertiup lemah ke arah timur.

PVMBG kembali menekankan larangan keras terhadap aktivitas masyarakat di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 20 kilometer dari puncak.

Selain itu, warga juga diminta menjauhi area sempadan sungai sejauh minimal 500 meter karena potensi awan panas dan aliran lahar masih sangat mungkin terjadi.

Tidak hanya berdampak pada aktivitas gunung, erupsi ini juga memicu kerusakan signifikan di wilayah Lumajang. BNPB melaporkan tiga warga mengalami luka berat dan ratusan lainnya terpaksa mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa korban luka sedang dirawat di RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

“Selain lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak, ada rumah rusak berat 21 unit, termasuk fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan gardu PLN masing-masing rusak berat satu unit,” kata Abdul, dikutip dari Liputan6.

Desa Supiturang, Oro-Oro Ombo, dan Penanggal menjadi kawasan paling terdampak.

Mereka yang mengungsi tercatat mencapai 528 jiwa dan ditempatkan di dua pos utama, yakni SMP Negeri 02 Pronojiwo dan SDN 04 Supiturang.

Bantuan berupa logistik, pangan, dan perlengkapan darurat telah disalurkan secara bertahap.

Dalam sisi pengamanan wilayah, BNPB juga memperingatkan warga agar tidak menjadikan area terdampak sebagai objek wisata bencana.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menegaskan perlunya tindakan tegas di lapangan.

“Saya meminta pemerintah daerah memasang banner larangan wisata di wilayah terdampak, agar masyarakat tetap aman dan fokus pada pemulihan dan bantuan yang sedang berlangsung,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menambahkan bahwa kebijakan penanganan dilakukan melalui struktur komando khusus.

“Setiap kebijakan diarahkan melalui satgas agar keputusan cepat, tepat, dan berbasis data akurat,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Lumajang menetapkan status tanggap darurat hingga 26 November.

Penguatan media center juga menjadi fokus untuk memastikan informasi valid sampai ke masyarakat terdampak.

Sepanjang tahun 2025, MAGMA Indonesia merekam lebih dari 7.000 aktivitas erupsi gunung api. Gunung Semeru tercatat sebagai yang paling aktif dengan total lebih dari 2.800 letusan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *