Palopo – Ketua TP PKK Kota Palopo, Megawati Akhmad, melakukan kunjungan lapangan dalam rangka evaluasi Program Aksi Stop Stunting (ASS).
Pada hari kedua evaluasi, sampel pelaksanaan program diambil di tiga lokasi, yaitu Kelurahan Sabbamparu, Kelurahan Pontap, dan Kelurahan Penggoli, Sabtu (23/08/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Megawati didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah, serta melibatkan tim pakar dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Tim tersebut terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Ema Alasiry, dosen ahli gizi Universitas Hasanuddin, tenaga ahli gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes, serta ahli gizi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
Sitti Rahmatia dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel menjelaskan, Program Aksi Stop Stunting merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulawesi Selatan.
“Seluruh paket intervensi dalam program ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh kabupaten/kota, mulai dari edukasi hingga pemberian intervensi gizi untuk masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:
Paket intervensi tersebut meliputi pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita selama 56 hari, PMT untuk ibu hamil selama 90 hari, pemberian multivitamin tabur, susu protein untuk ibu hamil, serta formula PKMK bagi balita rujukan yang masuk kategori red flag atau berisiko tinggi stunting.
Ketua TP PKK Palopo, Megawati Akhmad, menegaskan pentingnya memastikan program berjalan sesuai standar.
“Penurunan angka stunting membutuhkan ketelitian dan keseriusan. Anak-anak harus mendapatkan asupan layak agar tumbuh sehat,” ujarnya.
Baca Juga:
Ia juga menekankan bahwa rumah gizi tidak hanya menjadi tempat distribusi makanan, tetapi juga sarana edukasi mengenai pola makan sehat, praktik cuci tangan yang benar, serta pemahaman pentingnya gizi seimbang.
Lebih lanjut, Megawati menyampaikan evaluasi ini berguna untuk mengidentifikasi kendala di lapangan agar PMT benar-benar efektif dalam mencegah anak-anak berisiko mendekati kategori stunting.
Baca Juga:
