Islam – Setelah proses penghitungan (hisab) selesai di hari kiamat, khutbah iblis kepada manusia di neraka menjadi momen yang sangat menegangkan. Terbagi menjadi dua kelompok, manusia menunggu takdir masing-masing dari Allah: surga bagi yang beriman dan beramal saleh, dan neraka bagi orang-orang kafir.

Iblis, sosok yang telah menggoda dan menyesatkan manusia selama masa hidupnya, akhirnya berpidato di hadapan para penghuni neraka. Pidato yang diabadikan Allah SWT dalam Surat ke-14 (Ibrahim) ayat 22 ini, menurut Tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Ath-Thabari, menjadi sangat menyentuh hati bagi para pendengarnya, bahkan menyayat hati.

Dalam khutbahnya, Iblis mengakui bahwa Allah telah menepati janji-Nya kepada manusia, sementara dia sendiri telah gagal memenuhi janji-janji palsunya. Dia menegaskan bahwa tak ada kekuasaan baginya untuk membantu manusia, hanya sekadar menggoda mereka yang kemudian mematuhi ajakannya. Iblis menegaskan bahwa tidak ada harapan untuk menyelamatkan satu sama lain; dia tidak bisa menolong manusia, begitu juga manusia tidak dapat menolongnya.

Dan Iblis berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri.

Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zhalim akan mendapat siksaan yang pedih. ( QS Ibrahim : 22)

Pengakuan ini disampaikan kepada mereka yang terjerumus dalam godaannya di dunia, baik yang lemah dan terhambat oleh kekuatan Iblis maupun yang sombong dan menganggap diri mereka lebih dari Allah. Iblis mengingatkan bahwa janji-janji yang ia berikan hanyalah ilusi, tanpa kemampuan untuk dipenuhi. Dia hanya bisa menggoda manusia menuju kesalahan dan kejahatan.

Iblis memperingatkan bahwa tidak ada jalan untuk lolos dari siksaan Allah bagi mereka yang telah terjerumus dalam kesesatan. Dia menyerukan agar manusia tidak mencela atau menyalahkan dirinya, melainkan melihat kembali pada diri mereka sendiri. Iblis menegaskan bahwa sejak awal, dia tidak pernah mendukung manusia dalam perbuatan mempersekutukan Allah, dan siksa yang pedih menanti bagi orang-orang yang zalim.(ren)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *