Luwu – Pemerintah Kabupaten Luwu menunjukkan komitmen serius dalam membangun ekonomi dari akar rumput. Lewat kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), Pemkab menggerakkan langkah percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Inisiatif ini disosialisasikan pada Jumat (02/05/2025) di Ruang Pola Andi Kambo, Kantor Bupati Luwu.

Berangkat dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 dan Surat Edaran Menteri Koperasi RI Nomor 1 Tahun 2025, Pemkab Luwu menyatukan kekuatan dari Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, Bappelitbangda, Dinas Kominfo, hingga Dinas Sosial untuk memastikan pembentukan koperasi tidak hanya bersifat administratif, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat desa.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian, Rahimullah, menyatakan bahwa percepatan pembentukan koperasi Merah Putih bukan hanya agenda dinasnya semata, tetapi kerja bersama seluruh OPD demi satu tujuan besar: membangun ekonomi berbasis komunitas yang adil dan berkelanjutan.

“Ini bukan hanya tugas Dinas Koperasi. Semua OPD terlibat karena koperasi menyentuh banyak aspek—data, komunikasi, sosial, ekonomi, hingga tata kelola desa,” jelas Rahimullah.

Sementara itu, Bupati Luwu menegaskan bahwa koperasi Merah Putih adalah bentuk konkret dari semangat kemandirian dan gotong royong yang menjadi fondasi pembangunan desa.

“Melalui koperasi Merah Putih, kita ingin desa-desa tidak lagi bergantung. Mereka harus tumbuh dengan kekuatan sendiri, tapi negara tetap hadir melalui dukungan, pelatihan, dan pendampingan,” tegasnya.

Tiga hal utama yang menjadi fokus dalam strategi pembentukan koperasi ini antara lain:

  • Pendataan Potensi Lokal: Desa diminta memetakan sumber daya dan usaha yang sudah berjalan untuk jadi basis kekuatan koperasi.
  • Musyawarah Inklusif: Proses pembentukan koperasi wajib melalui musyawarah yang demokratis dan terbuka untuk seluruh elemen masyarakat.
  • Evaluasi Berkala: Setiap perkembangan koperasi akan dimonitor secara rutin untuk memastikan keberlangsungan dan kualitas kelembagaan.

Program ini diharapkan dapat mencetak koperasi-koperasi baru yang tidak hanya bertahan hidup, tetapi mampu menjadi lokomotif ekonomi desa dengan daya saing tinggi.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *