
Nasional – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat negara.
Kali ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, diamankan bersama sejumlah pihak lain pada Kamis (21/08/2025) dini hari di Jakarta.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan penangkapan tersebut.
Menurutnya, giat OTT ini berkaitan dengan dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Masih dilakukan pemeriksaan intensif. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum,” ujarnya.
Dalam operasi ini, KPK mengamankan 14 orang, termasuk Noel dan pihak swasta. Mereka kini menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan pihaknya masih mendalami peran masing-masing.
“Ada dari unsur penyelenggara negara dan juga pihak swasta. Detailnya akan disampaikan dalam konferensi pers resmi,” katanya.
Selain menangkap sejumlah orang, KPK juga menyita 22 kendaraan mewah yang diduga terkait kasus ini. Barang bukti tersebut terdiri dari 15 mobil dan 7 motor gede (moge).
Beberapa kendaraan yang mencuri perhatian publik antara lain Nissan GT-R, Toyota Corolla Cross, Hyundai Palisade, BMW 330i, Suzuki Jimny, hingga motor Ducati berbagai tipe.
Seluruh kendaraan itu kini dipamerkan di halaman gedung KPK, menjadi bukti mencolok dalam dugaan korupsi ini.
KPK menduga Noel terlibat dalam praktik pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dengan modus pengurusan sertifikasi K3.
Skema ini disebut merugikan banyak pihak, terutama dunia usaha yang bergantung pada kelancaran proses sertifikasi tersebut.
Istana turut menanggapi kasus ini. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas penangkapan salah satu anggota kabinet.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Presiden sudah berkali-kali mengingatkan agar jajaran pemerintahan tidak menyalahgunakan amanah. Namun, Presiden juga menegaskan bahwa proses hukum di KPK harus dihormati. Jika terbukti bersalah, pemerintah akan segera mengambil langkah tegas,” jelasnya dalam konferensi pers.
Prasetyo juga menekankan bahwa Presiden tetap memberi apresiasi terhadap kinerja Kemenaker selama ini.
Namun, ia menegaskan peringatan keras kepada seluruh pejabat agar lebih berhati-hati dan menjauhi praktik korupsi.
Penangkapan Noel menambah daftar panjang OTT KPK dalam dua pekan terakhir.
Sebelumnya, KPK lebih dulu menangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis, serta menggelar OTT lain di Jakarta terkait dugaan suap pengelolaan kawasan hutan.
Hingga kini, publik menanti perkembangan lebih lanjut terkait status hukum Noel.
Jika terbukti bersalah, kasus ini akan menjadi pukulan telak bagi kabinet dan mempertegas tantangan besar pemerintah dalam pemberantasan korupsi.