
Nasional – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, akhirnya angkat bicara mengenai kontroversi yang melibatkan dua kadernya, Deddy Sitorus dan Sadarestuwati. Pernyataan serta tindakan keduanya sempat ramai diperbincangkan publik dalam beberapa hari terakhir.
Mewakili fraksi, Said menyampaikan permintaan maaf terbuka.
“Atas nama Pak Deddy Sitorus dan Ibu Sadarestuwati, saya dengan rendah hati meminta maaf apabila ada ucapan atau tindakan yang kurang pantas,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Said menambahkan, kasus ini menjadi pengingat penting bagi partai agar lebih berhati-hati dalam bersikap di ruang publik.
Menurutnya, penggunaan kata maupun ekspresi politik seharusnya membangkitkan simpati masyarakat, bukan sebaliknya.
Mengenai status kedua kader tersebut di parlemen, Said menyebut DPP PDIP belum mengeluarkan keputusan resmi.
Ia menilai, aksi joget Sadarestuwati yang sempat menuai kritik sebenarnya berlangsung setelah acara usai dan sekadar hiburan.
“Namun tentu saja, peristiwa itu tetap jadi bahan evaluasi,” ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Said juga menyoroti isu kesejahteraan anggota DPR. Ia menegaskan bahwa Fraksi PDIP mengusulkan agar tunjangan perumahan bagi anggota dewan dihentikan.
Menurutnya, politik seharusnya tidak hanya bertumpu pada kesepakatan rasional, tetapi juga harus dilandasi etika dan rasa empati.
“Ketika rakyat masih bergelut dengan kesulitan ekonomi, tidak pantas anggota DPR menikmati fasilitas berlebih dari uang pajak rakyat,” kata Said dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/8/2025).
Ia menegaskan, sudah saatnya wakil rakyat memiliki kepekaan terhadap krisis yang dirasakan masyarakat.
Baginya, tanggung jawab moral anggota DPR adalah mengurangi fasilitas mewah yang membebani negara, bukan sebaliknya.