
Nasional – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/08/2025) dini hari menimbulkan kerusakan luas dan korban jiwa.
Hingga Minggu malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mencatat 41 orang mengalami luka-luka, dengan sembilan di antaranya luka berat dan dua dalam kondisi kritis. Sementara itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Puluhan korban luka telah mendapatkan perawatan di RSUD Poso, Puskesmas Tokorondo, dan Puskesmas Tangkura.
Beberapa pasien bahkan terpaksa dirawat di tenda darurat yang didirikan di halaman RSUD Poso demi alasan keamanan, setelah bangunan rumah sakit turut terdampak guncangan.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menegaskan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda, terpal, selimut, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, dan sarana transportasi untuk mendukung evakuasi.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat desa agar penanganan darurat berjalan cepat. Warga diimbau tetap waspada karena gempa susulan masih terjadi,” ujarnya.
Dampak gempa tidak hanya dirasakan di Poso, tetapi juga menghancurkan sejumlah fasilitas umum. Beberapa gedung sekolah, rumah ibadah, dan puluhan rumah warga mengalami kerusakan serius.
Setidaknya 184 keluarga atau 433 jiwa terdampak dan kini banyak yang mengungsi ke rumah kerabat.
Polri melalui Satgas III Preventif Operasi Madago Raya juga langsung dikerahkan ke lokasi bencana. Personel Brimob di bawah komando Kombes Kurniawan Tandi Rongre membantu proses evakuasi, mendirikan posko, hingga membersihkan material reruntuhan.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan warga, termasuk distribusi bantuan darurat dan pendataan kerusakan,” jelas Kurniawan pada Senin (18/08/2025).
Di sisi lain, Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik senilai lebih dari Rp200 juta. Bantuan yang dikirim dari Sentra Nipotowe Palu mencakup kasur, selimut, paket perlengkapan anak, makanan siap saji, hingga tenda serbaguna keluarga.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan, “Kami memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi, termasuk makanan untuk anak-anak dan bayi.”
Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pemantauan di sejumlah titik terdampak sambil menyalurkan bantuan. Sinergi lintas lembaga diharapkan mampu mempercepat pemulihan masyarakat Poso dari bencana gempa ini.