Nasional -Gelombang pemulangan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung sejak Rabu (11/06/2025).

Hingga Senin (16/06/2025), lebih dari 30 ribu jemaah tercatat telah kembali ke Indonesia, sementara 285 jemaah dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Berdasarkan data Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sebanyak 30.105 jemaah telah diterbangkan ke Tanah Air melalui 77 kelompok terbang (kloter), dengan menggunakan maskapai Saudi Airlines, Garuda Indonesia, dan Lion Air.

Salah satu kloter terbaru yang mendarat adalah JKS-13 (Embarkasi Jakarta-Pondok Gede), yang membawa 388 jemaah menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 7611 dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin pukul 10.36 WIB.

Empat embarkasi dengan jumlah jemaah terbanyak dalam gelombang pemulangan ini adalah Surabaya (15 kloter), Solo (11 kloter), Jakarta-Pondok Gede (14 kloter), dan Jakarta-Jabodetabek (9 kloter).

Siskohat juga mencatat 285 jemaah wafat di Tanah Suci. Jemaah terbanyak yang meninggal berasal dari Embarkasi Surabaya (57 orang), disusul Solo (33 orang), JKS (32 orang), JKG (30 orang), dan Makassar (27 orang).

Sebagian besar korban adalah laki-laki, yakni 175 orang, sedangkan perempuan berjumlah 110 orang. Lokasi kematian paling banyak terjadi di Makkah (210 jemaah), kemudian Madinah (32 orang), Mina (19), Arafah (13), dan bandara (11).

Penyebab utama kematian meliputi gangguan jantung seperti serangan jantung dan syok kardiogenik, gangguan pernapasan berat, serta komplikasi dari penyakit bawaan seperti diabetes dan hipertensi.

Faktor cuaca ekstrem, terutama suhu tinggi hingga 47 derajat Celsius, juga memperburuk kondisi kesehatan para jemaah.

Kementerian Agama mengingatkan jemaah yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap menjaga kondisi tubuh. Meski rangkaian utama ibadah haji telah usai, cuaca panas ekstrem di kawasan tersebut berisiko terhadap kesehatan.

Jemaah diminta memperbanyak minum air putih dan menghindari aktivitas berat di siang hari. Penggunaan pelindung diri seperti masker, alas kaki, dan penutup kepala juga sangat dianjurkan.

Sementara itu, untuk jemaah yang akan segera pulang ke Indonesia, Kemenag mengingatkan agar mematuhi aturan barang bawaan.

Setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa satu koper besar dan satu tas kabin. Tas ransel Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *