LUWU – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar kembali terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Hal ini disebabkan karena para pelangsir Solar masih berkeliaran di Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) sehingga membuat BBM Solar cepat habis yang mengakibatkan pada kelangkaan. Belopa, Senin, 17 Juni 2024.
Terlihat antrian panjang di beberapa titik SPBU ini semakin mengular akibat banyaknya mafia BBM Bersubsidi jenis Solar yang membuat beberapa supir angkutan umum dan truk serta para penggarap sawah kesulitan mendapatkan solar.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Seorang supir Truk, S (43) yang telah mengantri berjam-jam untuk mendapatkan BBM Solar.
“Saya sudah dua jam lebih mengantri disini untuk membeli solar pak” Ujarnya kepada awak media ini, Minggu 16 Juni 2024.
Lebih parahnya lagi, antrian ini telah berlangsung selama dua (2) bulan terakhir. Sehingga memaksa para supir bersabar untuk mendapatkan BBM dengan harga yang lebih terjangkau ini.
Sementara Supir Truk, S (35), menyatakan telah menghabiskan waktu satu (1) jam lebih mengantri untuk membeli solar. “Kasian kami ini pak, menghabiskan waktu hanya untuk membeli solar” Jelasnya.
Di lain pihak, Petugas pengisian BBM di SPBU setempat, S (30), membenarkan antrian yang telah terjadi selama dua bulan terakhir.
“Antrian terjadi karena banyaknya orang yang menggunakan Jerigen mengambil solar” Katanya, tanpa memberikan informasi pasti tentang jumlah suplai yang tersedia.
Dengan stok BBM Solar yang terbatas dan cepat habis, karena kendaraan yang menggunakan Jerigen termasuk Mobil dan Truk.
Antrian panjang demi mendapatkan pasokan BBM yang sangat dibutuhkan ini tentu pula menciptakan tantangan serius bagi para pelaku usaha yang tergantung pada mobilitas kendaraan mereka.
Kelangkaan solar ini, memicu kekhawatiran akan dampak ekonomi lebih lanjut akibat maraknya para pelangsir ilegal BBM Solar yang beraksi di setiap SPBU di Luwu.
Masyarakat berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan pihak Pertamina, sekiranya dapat menertibkan dan mempermudah para supir angkutan umum dan petani untuk mendapatkan BBM Bersubsidi jenis solar.
Sementara itu, dari pihak SPBU 74.919.02 Belopa yang terletak di Sepppong, Kec. Belopa Utara, K (45) mengatakan bahwa pasokan BBM Solar yang masuk berselang-seling,
“Kalau hari ini masuk 8 KL besoknya 16 KL. Dan itu setiap hari, adapun masalah kuota itu ditentukan oleh orang Depot” Cetusnya sembari menutup pembicaraan. (*)