Palopo – Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, menghadiri pertemuan Rembuk Stunting Kota Palopo tahun 2024 di Ruang Pertemuan Ratona, Kantor Wali Kota Palopo.

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen dan sinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Palopo.

Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palopo, Asmuradi Budi, menjelaskan bahwa Rembuk Stunting merupakan tindak lanjut dari analisis situasi dan perencanaan kegiatan konvergensi yang telah dilakukan.

“Rembuk Stunting menjadi wadah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting berjalan secara terpadu, melibatkan OPD terkait, lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” ujar Asmuradi.

Tujuan utama Rembuk Stunting adalah menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting tingkat kota secara terintegrasi.

Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah, menyepakati rencana kegiatanintervensi dan membangun komitmen publik dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di Kota Palopo.

Asrul Sani, dalam sambutannya menegaskan bahwa pencegahan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Pemerintah pusat menargetkan penurunan prevalensi stunting dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 14% pada tahun 2024.

“Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting telah disusun sebagai acuan bagi semua pihak, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat kelurahan, dalam upaya penurunan stunting,” ungkap Asrul.

Asrul berharap Rembuk Stunting ini dapat menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi yang tepat sasaran, sesuai dengan program prioritas nasional.

Ia menekankan pentingnya intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif yang dilakukan secara konvergen, mulai dari tingkat kota hingga tingkat kelurahan.

Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab langsung stunting, seperti kurangnya asupan makanan dan gizi serta penyakit infeksi.

Sementara itu, intervensi gizi sensitif menyasar penyebab tidak langsung stunting, seperti peningkatan akses pangan bergizi, peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan gizi ibu serta anak.

Rembuk Stunting Kota Palopo 2024 ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Pj Wali Kota Palopo dan Forkopimda Kota Palopo.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan atau perwakilannya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Palopo, Forkopimda Kota Palopo serta tamu undangan lainnya.(*)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *