Nasional – Setiap peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi salah satu sorotan utama.

Bukan hanya karena ketepatan langkah atau kekompakan gerakan, tetapi juga karena seragam putih khas yang sarat makna. Seragam ini tidak sekadar pakaian upacara, melainkan lambang kehormatan, kesucian, dan persatuan seluruh anak bangsa.

Warna putih yang mendominasi seragam Paskibraka melambangkan kemurnian hati, kejujuran, dan niat tulus dalam mengemban amanah mengibarkan Sang Saka Merah Putih di pagi hari serta menurunkannya di sore hari.

Pakaian Dinas Upacara (PDU) putih yang dikenakan dilengkapi atribut seperti peci nasional, scarf merah, sarung tangan putih, hingga pin Garuda Pancasila. Semua atribut tersebut dipasang lengkap dari ujung kepala hingga ujung kaki sebagai cerminan disiplin tinggi.

Selain PDU, terdapat enam jenis seragam lain yang digunakan sesuai kebutuhan, di antaranya Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan (PDL), Pakaian Dinas Pesta (PDP), Pakaian Dinas Batik (PDB), Pakaian Dinas Kotak-kotak (PDK), dan Pakaian Kecabangan.

Lambang Korps Paskibraka juga memiliki filosofi yang mendalam. Berbentuk perisai hitam berpinggir kuning, di dalamnya tergambar sepasang pemuda-pemudi Paskibraka dengan bendera Merah Putih berkibar di tengahnya.

Warna hitam menggambarkan rasa percaya diri, sedangkan kuning melambangkan kebanggaan dan keteladanan.

Bendera menjadi simbol kewajiban menjunjung tinggi kehormatan negara, sementara tiga garis horizon merepresentasikan keberadaan Paskibraka di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Bagi anggota yang telah purna, terdapat lambang Purna Paskibraka Indonesia (PPI) berbentuk bunga teratai dikelilingi gelang rantai bulat dan belah ketupat, masing-masing berjumlah 16, melambangkan persaudaraan di 16 penjuru angin.

Tiga kelopak bunga ke atas bermakna belajar, bekerja, dan berbakti; sedangkan tiga kelopak ke samping berarti aktif, disiplin, dan gembira.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menegaskan bahwa seragam Paskibraka bukan hanya penanda tugas, tetapi juga alat pemersatu bangsa.

“Dari seragam inilah kita melihat Indonesia yang satu, tanpa membedakan suku, adat, atau agama,” ujarnya.

Ia menambahkan, formasi 17-8-45 yang digunakan dalam Paskibraka merepresentasikan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia dan menjadi simbol sejarah yang harus dijaga oleh generasi muda.

Makna di balik seragam Paskibraka adalah pesan abadi untuk seluruh rakyat: menjaga persatuan, menjunjung tinggi disiplin, dan meneruskan semangat perjuangan para pahlawan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *