Ragam – Microsoft kembali mengingatkan bahwa masa dukungan untuk Windows 10 akan resmi berakhir pada Hari Senin (14/10/2025).

Setelah tanggal tersebut, perangkat yang tidak bergabung dengan program Extended Security Update (ESU) tidak lagi menerima pembaruan keamanan, perbaikan bug, maupun dukungan teknis.

Sebelum masuk masa akhir, Microsoft merilis pembaruan non-keamanan terakhir, yaitu update KB5066198 dengan nomor build 19045.6396. Update ini memperbaiki dua masalah utama.

Pertama, bug konektivitas setelah update KB5065429 yang membuat pengguna gagal terhubung ke berbagi file melalui SMBv1. Kedua, perbaikan Enrollment Status Page yang sebelumnya tidak bisa dimuat saat proses out of box experience di Windows Autopilot.

“Kalau kamu masih menggunakan Windows 10, kamu bisa masuk ke Settings > Update & Security > Windows Update, lalu klik Check for update untuk menginstal KB5066198 yang tersedia di sana,” tulis Microsoft dalam keterangannya.

Microsoft juga mulai menampilkan spanduk peringatan pada perangkat pengguna. Isi pengumuman tersebut menegaskan bahwa, “Setelah 14 Oktober 2025, Microsoft tidak lagi menyediakan update keamanan, perbaikan bug, maupun dukungan teknis untuk Windows 10.”

Oleh karena itu, perusahaan menyarankan pengguna segera beralih ke Windows 11 agar tetap mendapatkan fitur terbaru sekaligus perlindungan data yang lebih baik.

Khusus di kawasan Uni Eropa, terjadi perkembangan setelah kelompok konsumen Euroconsumers mengkritik kebijakan ESU berbayar.

Organisasi itu menilai aturan tersebut tidak sesuai dengan Digital Markets Act dan prinsip keberlanjutan digital. Akhirnya, Microsoft setuju untuk menyediakan opsi ESU gratis bagi konsumen di European Economic Area (EEA).

Euroconsumers melalui kepala litigasi Marco Scialdone menyatakan, “Kami senang mendengar bahwa Microsoft akan menyediakan opsi Extended Security Updates (ESU) tanpa biaya bagi pengguna Windows 10 di EEA. Kami juga lega opsi ini tidak lagi mengharuskan pengguna melakukan backup atau memakai Microsoft Rewards.”

Meski begitu, kekhawatiran tetap ada. Euroconsumers menegaskan bahwa syarat perangkat keras Windows 11, khususnya Trusted Platform Module (TPM), akan memaksa banyak pengguna membeli perangkat baru.

“Estimasi kami, lebih dari 850 juta perangkat masih aktif menggunakan Windows 10 dan tidak bisa di-upgrade karena keterbatasan hardware,” tulis organisasi itu dalam suratnya.

Dengan kondisi tersebut, perdebatan tentang masa depan Windows 10 masih berlangsung.

Microsoft menyatakan pihaknya akan “mendukung pelanggan dan menyediakan opsi transisi ke Windows 11 dengan tetap memberikan akses pada pembaruan keamanan penting” di wilayah Eropa.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *