Israel melancarkan serangan udara ke Gaza selama empat hari berturut-turut, mulai dari 7 hingga 10 Februari 2024. Salah satu sasaran yang dihantam adalah pusat rehabilitasi bagi tunanetra yang dikelola oleh Badan Pengungsi Palestina PBB, UNRWA.
Hal ini dibenarkan oleh UNRWA dalam pernyataannya pada Kamis (15/2/2024). UNRWA mengatakan bahwa pusat rehabilitasi tersebut ludes terbakar dan tidak ada yang selamat.
“Tidak ada yang tersisa dari Pusat Rehabilitasi Tunanetra UNRWA,” ucap UNRWA, dikutip dari Al Mayadeen.
UNRWA menjelaskan bahwa pusat rehabilitasi tersebut merupakan fasilitas penting untuk anak-anak tunanetra di seluruh Gaza. Di sana, mereka mendapatkan peralatan seperti mesin braille, tongkat, alat bantu penglihatan, dan juga kegiatan rekreasi seperti seni, olahraga, dan musik.
“Pusat ini tersedia untuk semua anak-anak tunanetra di seluruh Jalur Gaza & menyediakan mesin braille, tongkat, alat bantu penglihatan + akses ke kegiatan rekreasi termasuk seni, olahraga & musik,” tulis UNRWA di akun Twitter-nya. X.
Serangan Israel ini terjadi setelah UNRWA mengumumkan bahwa mereka tidak bisa melanjutkan operasinya di Gaza jika Israel menyerang Rafah. Rafah adalah tempat dimana logistik PBB dan komunitas bantuan internasional berada.
“Ini terjadi sehari setelah UNRWA mengumumkan bahwa mereka tidak akan dapat melanjutkan operasinya di Jalur Gaza jika Israel melakukan rencana serangannya di Rafah,” kata ketua UNRWA, Philippe Lazzarini kepada RTE, media Irlandia.
Israel juga telah mengepung fasilitas kesehatan di Gaza. UNRWA mengatakan bahwa 84 persen fasilitas kesehatan di Gaza terkena dampak agresi Israel.
“Agresi Israel di Gaza telah mempengaruhi 84 persen fasilitas kesehatan di Jalur Gaza yang terkepung,” kata UNRWA pekan lalu.
Akibat pemboman dan pembatasan akses, hanya 4 dari 22 fasilitas kesehatan UNRWA yang masih bisa beroperasi.(ren)