Internasional – Dunia manga Jepang kembali kehilangan salah satu sosok legendarisnya.
Kazuki Motoyama, komikus yang dikenal sebagai ilustrator utama serial Super Mario Bros terbitan Kodansha, dikabarkan meninggal dunia pada usia 69 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Risa Motomayama, adik kandung sang komikus, melalui unggahan di media sosial pribadinya.
“Saudara laki-laki saya telah meninggal dunia. Terima kasih kepada semua yang telah membantu kami selama ini. Saya akan kembali ke YouTube setelah keadaan lebih tenang,” tulis Risa seperti dikutip dari Detikpop, Hari Selasa (11/11/2025).
Meskipun belum ada keterangan resmi mengenai tanggal wafatnya, publik memperkirakan bahwa Motoyama meninggal pada bulan Oktober 2025, berdasarkan waktu unggahan sang adik di Instagram.
Berita kepergian Motoyama pertama kali mencuat di platform X (Twitter), setelah sebuah unggahan viral dari akun penggemar Super Mario menyebarkan kabar tersebut kepada lebih dari 16 ribu pengikutnya.
Banyak penggemar dan sesama komikus menyampaikan belasungkawa, mengenang dedikasi Motoyama yang telah mewarnai dunia manga Jepang selama lebih dari tiga dekade.
“Saya tidak tahu bahwa Tuan Kazuki Motoyama, yang menggambar komik Mario untuk Bonbon, telah meninggal dunia,” tulis salah satu warganet yang mengenang karya sang seniman.
Sepanjang kariernya, Kazuki Motoyama dikenal sebagai sosok penting di balik adaptasi manga Super Mario Bros yang diterbitkan antara 1988 hingga 1998.
Ia menggambarkan karakter-karakter legendaris seperti Mario, Luigi, Peach, dan Bowser dengan gaya komik khas anak-anak yang ringan dan penuh warna.
Selain manga, Motoyama juga turut berkontribusi dalam panduan strategi resmi serta berbagai edisi promosi gim Nintendo, seperti Super Mario Bros. 3, Super Mario 64, dan Yoshi’s Story.
Seri terakhirnya berdasarkan rilis N64 tahun 1997 menjadi karya penutup sebelum Kodansha kehilangan lisensi resmi Super Mario.
Karya-karya Motoyama dianggap memiliki pengaruh besar dalam memperkenalkan karakter Mario dan dunia Nintendo ke generasi muda Jepang di era 90-an.
Gaya ilustrasinya yang ceria dan dinamis menjadikan komik Super Mario versi Kodansha sebagai salah satu produk budaya pop paling berpengaruh di masanya.
Meski namanya tidak sepopuler mangaka besar lain, dedikasinya terhadap dunia hiburan anak-anak meninggalkan jejak mendalam.
Banyak penggemar menilai Motoyama sebagai bagian penting dari sejarah transisi game ke media komik di Jepang.
Kini, para pembaca dan pencinta Super Mario di seluruh dunia mengenang Motoyama sebagai seniman yang membawa semangat petualangan Mario Bros ke dalam bentuk cerita dan gambar.





