Nasional – Pengamat politik Adi Prayitno mengungkapkan beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, dalam Pemilihan Presiden 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei, Ganjar-Mahfud hanya memperoleh sekitar 16 hingga 17 persen suara.

Adi Prayitno menjelaskan bahwa penurunan suara Ganjar-Mahfud terutama disebabkan oleh perpindahan pemilih Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dilansir dari Liputan6.com, adi mengatakan “Pemilih Jokowi yang sebelumnya mendukung Ganjar beralih dukungan ke Prabowo secara massal. Ini menunjukkan adanya migrasi besar-besaran pemilih Ganjar karena efek dukungan Jokowi terhadap Prabowo-Gibran,”

Lebih lanjut, Adi menambahkan bahwa situasi ini diperburuk oleh fakta bahwa Ganjar-Mahfud tidak mendapatkan tambahan suara atau dukungan dari kelompok pemilih lain. Menurutnya, suara yang diperoleh pasangan ini sebagian besar berasal dari basis pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). “Pasangan nomor 3 ini hanya mendapatkan suara penuh dari basis PDIP. Tidak mengherankan jika suara PDIP dan Ganjar-Mahfud sangat identik,” tuturnya.

Adi juga menyoroti bahwa Ganjar-Mahfud unggul di kalangan pemilih luar negeri karena karakteristik dan jumlah pemilih luar negeri yang berbeda dari pemilih dalam negeri. Perbedaan ini juga yang menyebabkan suara PDIP dan Ganjar-Mahfud hampir sama, berkisar antara 16 hingga 17 persen, dalam Pemilu 2024.(ren)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *