Palopo – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Palopo, Rachmad, mewakili Wali Kota Palopo menghadiri kegiatan Diskusi Multipihak Akhir Tahun 2025.
Kegiatan strategis ini dilaksanakan di Auditorium Saokotae, Jumat (19/12/2025).
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana, Ir. Abdul Malik Saleh, memaparkan latar belakang kegiatan ini.
Ia menyoroti bahwa Kota Palopo tengah menghadapi ancaman bencana ekologis yang kian menguat.
Hal ini ditandai dengan pembukaan lahan di daerah hulu, topografi aliran sungai yang curam, curah hujan tinggi, serta bertambahnya titik banjir baru di wilayah perkotaan.
“Lemahnya mitigasi berbasis komunitas serta risiko krisis air turut memperburuk kondisi tersebut,” ungkap Malik.
Abdul Malik menjelaskan tujuan utama diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab dan memetakan risiko bencana ekologis berdasarkan data lapangan dan perspektif bersama.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan membangun pemahaman serta komitmen lintas sektor terhadap urgensi perlindungan lingkungan.
“Kita ingin merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis prinsip keadilan dan aksi kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, LSM, komunitas lingkungan, akademisi, media, dan sektor lainnya. Diskusi ini menjadi momentum penting untuk menyatukan persepsi demi memperkuat ketahanan iklim Kota Palopo bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutan tertulis Wali Kota Palopo yang dibacakan oleh Rachmad, Pemerintah Kota menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Wali Kota menilai forum ini sebagai wujud nyata keseriusan dan kekompakan dalam menyikapi ancaman bencana.
“Palopo memiliki kerentanan dan pengalaman terhadap bencana alam seperti banjir dan longsor. Hal ini menuntut semua kalangan untuk memiliki kesadaran dan kemampuan dalam penguatan edukasi mitigasi bencana secara komprehensif,” ujar Rachmad.
Lebih lanjut, Rachmad menekankan pentingnya pendekatan ekologis dalam mitigasi bencana.
Upaya nyata seperti reforestasi atau penanaman pohon, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), serta edukasi masyarakat mengenai pelestarian lingkungan dinilai sebagai langkah fundamental yang harus dilakukan bersama.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, sinergi kolaborasi antara Pemerintah Kota Palopo, BPBD, relawan, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dapat semakin kuat. Mari kita jadikan komitmen ini sebagai tindakan nyata untuk melindungi nyawa manusia dan lingkungan demi keselamatan bersama,” tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Palopo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ketua Forum Organisasi Masyarakat Sipil Kota Palopo, para pemerhati dan aktivis lingkungan, pimpinan ormas, serta tamu undangan lainnya.





