Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menegaskan bahwa seluruh pengawas pemilu di tingkat berjenjang, mulai dari kecamatan, kelurahan, hingga desa, terus melakukan pengawasan ketat terhadap proses rekapitulasi suara manual yang sedang berlangsung.
“Penghitungan suara yang dipakai adalah secara manual menggunakan C Plano, bukan data dari Sirekap,” kata Rahmat di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Jumat.
Ia pun mengimbau para pengawas untuk mengawal ketat proses rekapitulasi tersebut agar tidak terjadi kecurangan seperti suara “terbang” atau manipulasi data.
“Jangan sampai ada suara yang hilang, melayang, atau dimanipulasi. Kita jaga bersama agar proses ini berjalan transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Rahmat juga mengajak para caleg yang tidak memiliki saksi untuk turut serta dalam pengawasan rekapitulasi.
“Tempat rekapitulasi harus terbuka dan tidak boleh ditutupi. Jika ada tirai yang menutup, hitung ulang,” ujarnya.
Terkait intimidasi yang terjadi dalam proses pemilihan, Rahmat mengimbau masyarakat untuk melapor kepada penyelenggara pemilu jika menemukan pelanggaran di lapangan.
“Jika ada kesalahan dari penyelenggara, tolong diingatkan. Pengawas TPS akan mencatatkannya dalam berita acara khusus jika terjadi pelanggaran,” kata dia.
Pemilu 2024 diikuti oleh 18 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal. Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, terdapat 3 pasangan calon, yaitu:
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1)
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2)
Ganjar Pranowo-Mahfud Md. (nomor urut 3)
Rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Bawaslu berkomitmen untuk mengawal seluruh proses pemilu dengan transparan dan akuntabel, dan mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi dan menjaga jalannya demokrasi di Indonesia.(ren)