Jatim – Tragedi pilu menimpa rumah tangga Briptu Rian Dwi Wicaksono dan Briptu Fadhilatun Nikmah (FN) di Mojokerto, Jawa Timur, pada Sabtu (8/6/2024).

Briptu Rian, anggota Polres Jombang, ditemukan dalam kondisi kritis di garasi rumahnya dengan luka bakar parah. Sang istri, Briptu FN, anggota Polres Mojokerto Kota, diketahui sebagai pelakunya.

Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar asrama polisi (Aspol) Kota Mojokerto. Briptu Rian segera dilarikan ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo untuk mendapatkan perawatan intensif. Kondisinya kritis dengan luka bakar mencapai 90%.

Sayangnya, setelah dirawat selama sehari, Briptu Rian menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (9/6/2024) pukul 12.55 WIB. Luka bakar serius hingga 90 persen menjadi penyebab kematiannya.

Menurut Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri, motif di balik tragedi ini diduga terkait konflik rumah tangga antara Briptu Rian dan Briptu FN.

“Korban RDW (Rian Dwi Wicaksono) secara medis meninggal dunia pukul 12.55 WIB. Akan dimakamkan secara kedinasan di Jombang, di daerah asalnya,” terang Daniel kepada wartawan, Minggu (9/6/2024).

“Kami masih mendalami motifnya, yang penting ini adalah konflik rumah tangga dan kebetulan anggota Polri keduanya,” lanjutnya.

Polda Jawa Timur bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Briptu FN, sang istri, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan setelah gelar perkara dan olah TKP.

“Pak Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Untuk Briptu Fadhilatun Nikmah, berdasarkan hasil gelar perkara dan olah TKP sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto.

Dirmanto menjelaskan kronologi kejadian tragis tersebut. Peristiwa bermula dari percekcokan antara Briptu Rian dan Briptu FN saat mereka tiba di rumah dinas.

“Kemudian istrinya menyiramkan bensin di muka dan badan korban. Tidak jauh dari TKP ada sumber api dan terpercik, akhirnya membakar korban,” kata Dirmanto.

Panik melihat suaminya terbakar, Briptu FN membawa Briptu Rian ke rumah sakit. Dirmanto menambahkan, Briptu FN sempat meminta maaf kepada Briptu Rian atas perbuatannya.

“Jadi FN ini juga memiliki tanggung jawab yang besar, ya untuk menolong korban dengan dibantu beberapa tetangga. Sesampainya di rumah sakit, FN meminta maaf kepada suami atas perlakuannya,” imbuhnya.

Update Terbaru

Dihimpun dari tribuntimur, Permasalahan antara Briptu FN dan sang suami Briptu RDW dipicu uang gaji ke-13.

Briptu FN yang mengecek ATM milik Briptu RDW mendapati bahwa uang gaji ke-13 seharusnya sebesar Rp 2.800.000, namun hanya tersisa Rp 800.000. Hal tersebut membuat Briptu FN emosi.

Briptu FN kemudian menghubungi suaminya, Briptu RDW, untuk meminta klarifikasi soal uang tersebut.

Briptu FN sempat memberikan pesan ancaman kepada sang suami, dengan mengirimkan botol air mineral berisi bensin yang sudah ia beli. Hal tersebut ditujukan agar sang suami segera pulang ke rumah.

Pada pukul 10.30 WIB, Briptu RDW pulang dan langsung diajak masuk ke dalam rumah. Pintu kemudian dikunci dari dalam oleh Briptu FN.

Briptu RDW lalu diminta mengganti bajunya dengan kaus lengan pendek dan celana pendek. Setelah itu, keduanya terlibat cekcok.

Dalam kondisi tangan diborgol dan dikaitkan di tangga garasi, Briptu RDW duduk di bawah, dan Briptu FN menyiramkan botol air mineral berisikan bensin.

Reaksi Briptu FN saat itu hanya diam. Nahas, saat Briptu FN membakar tisu untuk mengancam sang suami, api menyambar tangan dan menjalar ke tubuh Briptu RDW yang berlumuran bensin.

Korban pun berteriak minta tolong dan berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun terhalang mobil dan tangannya terborgol ke tangga lipat.

Salah satu saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan itu lalu langsung masuk dan mencoba memadamkan api. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit.(hiyotan)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *