Nasional – Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengungkapkan bahwa ada tiga faktor utama yang menyebabkan harga beras di Indonesia mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini.
Pertama, permasalahan produksi beras akibat gagal panen di beberapa daerah, terutama di Pulau Jawa. Yeka mencontohkan, di Indramayu, Jawa Tengah, terjadi gagal panen saat musim tanam gadu pada Oktober 2023 akibat pembangunan bendungan dan serangan hama.
“Jadi harga beras sekarang tinggi penyebabnya adalah karena permasalahan produksi,” ujarnya seperti dikutip dari kompas, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Kedua, faktor musiman yang kerap berulang setiap Desember dan Januari. Namun, Yeka mengatakan bahwa kenaikan harga beras tahun ini tergolong tidak wajar karena hingga akhir Februari pun harga beras masih tinggi.
“Kalau sekarang start di Februari Rp 8.300, nanti September bisa berapa harga gabah? Nah berarti jadi persoalan serius terkait masalah produksi ini.” ucapnya.
Ketiga, kebijakan India yang menaikkan pajak ekspor beras menjadi 20 persen, sehingga menyebabkan harga beras global menjadi tinggi.
“Beras kita dari India itu sedikit jadi nothing sebetulnya. Tapi India juga kan ekspor ke tempat lain. Begitu India naikkan (pajak ekspor), itu mengguncang pasar internasional,” tuturnya.(ren)