Makassar – Seorang ibu rumah tangga bernama Jumiati (35) ditemukan tewas dibunuh oleh suaminya sendiri, H (42), di kediaman mereka di Jl Kandea 2, Makassar. Kejadian ini terungkap setelah enam tahun berlalu, berkat laporan putri Jumiati, V (17), yang mengaku dianiaya oleh H.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian Djajadi, turun langsung ke lokasi kejadian untuk meninjau TKP dan memberikan arahan kepada tim forensik. Ia juga melihat sekilas tulang belulang korban yang ditimbun oleh H.

“Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri,” kata Andi Rian saat doorstop seperti dikutip dari tribuntimur.

Saat dimintai keterangan oleh penyidik, V menceritakan kejadian yang dialami hingga akhirnya mengungkap kematian ibu Jumiati di tangan sang ayah.

Yang mana, sang ayah sebelumnya membangun alibi bahwa istrinya Jumati meninggalkan rumah dengan pria lain.

“Kemudian pada saat didalami oleh penyidik, dilakukan interogasi selain keterangan dia dianiaya oleh ayahnya, dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain),” ujar Andi Rian.

Pada tahun 2018, H sempat membuat alibi bahwa Jumiati meninggalkan rumah dengan pria lain. Namun, V menceritakan kepada polisi bahwa ibunya dibunuh oleh H dan dikubur di tanah kosong di belakang rumah.

“Setelah kita dalami, istrinya katanya lari dengan laki-laki lain. (Tapi) ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah 6 tahun,” bebernya.

H, yang telah ditangkap oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar, mengakui perbuatannya. Ia mengaku cemburu dan menganiaya Jumiati hingga tewas karena curiga Jumiati bertemu dengan mantan pacarnya.

Setelah Jumiati meninggal, H membawa jenazahnya ke belakang rumah dan menguburnya di tanah kosong. Ia kemudian menutupi kuburan tersebut dengan semen.

Ayah dua orang anak itu, mengaku cemburu butuh terhadap Jumiati yang ia curigai sempat bertemu dengan mantan pacarnya.

Namun, tuduhan H itu tidak diakui Jumiati hingga keduanya pun terlibat cekcok dan berujung penganiayaan.

“Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku,” kata H seusai ditangkap.

Ia pun mengaku memukul korban di beberapa bagian tubuhnya hingga menggunakan balok.

“Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018,” ungkap H.

“Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali,” bebernya lagi.(renon)

sumber: tribuntimur

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *