Toraja – Bencana longsor yang menerjang dua lokasi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada Minggu (14/4/2024) meninggalkan duka mendalam. Informasi terbaru menyebutkan, sebanyak 20 orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsor.
Dua lokasi longsor tersebut berada di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, dan Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan.
Korban terakhir yang ditemukan adalah Sopia (23) dan putrinya Gea (3) yang ditemukan oleh tim SAR pada Senin (15/4/2024).
Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, mengungkapkan kesedihannya atas peristiwa tragis ini.
“Mungkin 30 atau 40 tahun terakhir baru ada kejadian seperti ini. Inilah musibah terbesar menelan korban yang jaraknya tidak sampai 10 kilometer di dua tempat,” ujarnya di RSUD Lakipadada, Senin malam.
Theofilus mengapresiasi kerja tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Balai Kehutanan, dan warga setempat dalam proses evakuasi yang dilakukan secara manual.
“Kita lebih apresiasi lagi karena ini dilakukan secara manual, karena memang alat berat sulit masuk,” ungkapnya.
Jenazah para korban setelah dipulasara di RSUD Lakipadada kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
Berikut nama-nama korban meninggal dunia akibat longsor di Tana Toraja:
- Dala (Laki-laki, 40 tahun)
- Marta Bine’ (Perempuan, 33 tahun)
- Putri (Perempuan, 5 tahun)
- Reno (Laki-laki, 2 tahun)
- Wiris (Dado’), (Laki-laki, 12 tahun)
- Marsel Oda (Laki-laki, 16 tahun)
- Agustinus Bongga (Laki-laki, 20 tahun)
- Mala’ (Laki-laki, 60 tahun)
- Baru (Laki-laki, 40 tahun)
- Edi’ (Laki-laki, 15 tahun)
- Martinus Kottong (Laki-laki, 35 tahun)
- Aco’ (Laki-laki, 37 tahun)
- Mase’ (Laki-laki, 38 tahun)
- Jimmy (Laki-laki, 27 tahun)
- Indo’ Luka
- Ambe Dian
- Karopa
- Luaran
- Sopia (Perempuan, 23 tahun)
- Gea (Perempuan, 13 tahun)(*)