SINDOSULSEL.COM, Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melakukan kunjungan studi komparatif ke Kabupaten Badung, Bali, Jum’at (12/7/2024)..
Tujuannya adalah untuk mempelajari strategi optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah, serta implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah yang telah berhasil diterapkan di Badung.
Rombongan dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Luwu, Muh. Saleh, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Sulaiman, serta beberapa kepala OPD dan camat.
Pj Bupati Luwu menjelaskan bahwa studi komparatif ini bertujuan untuk belajar dari kesuksesan dan tantangan yang dihadapi Pemkab Badung dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi, serta penerapan transaksi non-tunai.
Sekretaris Daerah Luwu, menambahkan bahwa studi ini menjadi wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman antara kedua pemerintah daerah.
Selain peningkatan PAD, diskusi juga mencakup implementasi penerimaan pajak dan retribusi secara digital oleh Tim Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Badung.
Kepala Bapenda Luwu, Sofyan Tamrin, berharap dapat mengadopsi strategi yang relevan dan sesuai dengan konteks lokal Luwu untuk meningkatkan PAD.
Kepala Bidang Penetapan Bapenda Badung, Made Subianta Sudarma, memaparkan upaya-upaya optimalisasi PAD di Badung melalui ekstensifikasi wajib pajak, pemutakhiran data, pemeriksaan wajib pajak, serta layanan jemput bola untuk pembayaran PBB P2. Badung juga telah menerapkan sistem online pajak daerah sejak 2016.
Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ahyar Kasim, Kepala DPM-PTSP, Muh. Rudi, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Rosnawary, Kepala Dinas Dukcapil, Andi Darmawangsa Rahim, serta para camat se-Kabupaten Luwu.(Advetorial)